Setiap tiba saat itu
di tikar istirehat
tempat melabuh penat
bakal ku tidurkan kudrat
yang lemas digomol
kantuk.
Pada bantal kekabu lusuh
aku tuliskan angan
tentang hari ini
hari itu
dan hari-hari bisu yang
menghening.
Di sudut angan
aku isikan wajah-wajah
kamu,aku dan kita
padat semuatnya
agar suara panggilan pagi
tidak merenggutnya
saban hari.
Hari yang pergi
mengheret angan bersama
sampai kelak masanya
aku pulang padamu
dalam anganku.
Arbi Suhadat
Putrajaya